style="font-size: small;">
turunnya kadar globulin pengikat-hormon seksual (SHBG) sehingga
aktivitas testosteron meningkat di dalam tubuh,
dan naiknya hormon
prolaktin (hormon yang memicu produksi air susu).
Sindrom metabolik.
Tekanan darah tinggi termasuk hipertensi pada masa kehamilan.
Perlemakan hati non-alkoholik.
Meningkatnya kadar kolesterol darah.
Infertilitas.
Sleep apnea.
Kadar lemak darah tidak normal.
Gangguan menstruasi berupa perdarahan abnormal dari rahim.
Diagnosis PCOS
Diagnosis merupakan langkah dokter untuk mengidentifikasi penyakit atau kondisi yang menjelaskan gejala dan tanda-tanda yang dialami oleh pasien. Untuk mendiagnosis PCOS, dokter akan melakukan beberapa hal berikut:
Pemeriksaan fisik. Dokter akan mencatat beberapa informasi penting tentang tubuh penderita seperti tinggi badan, berat badan, tekanan darah, keadaan kulit, menghitung indeks massa tubuh, memeriksa payudara, perut, dan kelenjar tiroid. Dokter juga akan memeriksa organ reproduksi wanita.
Tes darah. Penderita akan diminta untuk menjalani tes darah untuk mengukur kadar hormon, kadar gula darah dan tingkat kolesterol.
Tes ultrasound. Tes ini akan memperlihatkan jumlah kista dalam ovarium dan ketebalan dinding uterus.
Pengobatan PCOS
PCOS tidak bisa disembuhkan, namun gejala-gejalanya dapat dikendalikan. Opsi-opsi penanganan yang bisa ditempuh oleh penderita PCOS adalah:
Mengubah gaya hidup. Penderita PCOS yang obesitas, bisa mulai untuk menurunkan berat badan. Lalu penderita PCOS perokok disarankan untuk berhenti, sebab wanita perokok punya kadar hormon androgen lebih tinggi dibanding wanita non-perokok.
Pembedahan. Pembedahan kecil yang disebut Laparoscopic Ovarian Drilling (LOD) menjadi opsi untuk menangani masalah kesuburan yang disebabkan PCOS.
Terapi hormon bisa dilakukan bagi penderita PCOS yang tidak ingin merencanakan kehamilan. Terapi ini bisa menormalkan siklus menstruasi, mencegah kanker uterus, pertumbuhan rambut yang berlebihan, munculnya jerawat, dan rontoknya rambut kepala.
sumber:alodokter.com
Nah itu tadi sobat semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan anda? NEXT bantu SHARE ke yang lain yaa...!!!
Faktor keturunan. Jika salah seorang anggota keluarga mengidap PCOS, maka risiko Anda semakin besar untuk terkena PCOS.
Jika tidak segera ditangani, penderita PCOS berisiko terkena beberapa penyakit seperti:
Diabetes tipe 2.
Jika tidak segera ditangani, penderita PCOS berisiko terkena beberapa penyakit seperti:
Diabetes tipe 2.
Sindrom metabolik.
Tekanan darah tinggi termasuk hipertensi pada masa kehamilan.
Perlemakan hati non-alkoholik.
Meningkatnya kadar kolesterol darah.
Infertilitas.
Sleep apnea.
Kadar lemak darah tidak normal.
Gangguan menstruasi berupa perdarahan abnormal dari rahim.
Diagnosis PCOS
Diagnosis merupakan langkah dokter untuk mengidentifikasi penyakit atau kondisi yang menjelaskan gejala dan tanda-tanda yang dialami oleh pasien. Untuk mendiagnosis PCOS, dokter akan melakukan beberapa hal berikut:
Pemeriksaan fisik. Dokter akan mencatat beberapa informasi penting tentang tubuh penderita seperti tinggi badan, berat badan, tekanan darah, keadaan kulit, menghitung indeks massa tubuh, memeriksa payudara, perut, dan kelenjar tiroid. Dokter juga akan memeriksa organ reproduksi wanita.
Tes darah. Penderita akan diminta untuk menjalani tes darah untuk mengukur kadar hormon, kadar gula darah dan tingkat kolesterol.
Tes ultrasound. Tes ini akan memperlihatkan jumlah kista dalam ovarium dan ketebalan dinding uterus.
Pengobatan PCOS
PCOS tidak bisa disembuhkan, namun gejala-gejalanya dapat dikendalikan. Opsi-opsi penanganan yang bisa ditempuh oleh penderita PCOS adalah:
Mengubah gaya hidup. Penderita PCOS yang obesitas, bisa mulai untuk menurunkan berat badan. Lalu penderita PCOS perokok disarankan untuk berhenti, sebab wanita perokok punya kadar hormon androgen lebih tinggi dibanding wanita non-perokok.
Pembedahan. Pembedahan kecil yang disebut Laparoscopic Ovarian Drilling (LOD) menjadi opsi untuk menangani masalah kesuburan yang disebabkan PCOS.
Terapi hormon bisa dilakukan bagi penderita PCOS yang tidak ingin merencanakan kehamilan. Terapi ini bisa menormalkan siklus menstruasi, mencegah kanker uterus, pertumbuhan rambut yang berlebihan, munculnya jerawat, dan rontoknya rambut kepala.
sumber:alodokter.com
Nah itu tadi sobat semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan anda? NEXT bantu SHARE ke yang lain yaa...!!!