Kepergian Presiden
Soeharto ternyata memiliki kisah tersendiri. Meski kepergiannya sudah
menginjak tujuh tahun, tetapi kisah ini masih membekas dibenak
masyarakat Indonesia.
Beredar sebuah kabar bahwa sebelum
dimakamkan, di dekat pemakaman sang presiden mengeluarkan suara petir
yang begitu dahsyat. Padahal, cuaca saat itu sangat cerah.
Ketika waktu menunjukkan pukul
15.30, sosok presiden yang dijuluki sebagai “Bapak Pembangunan” ini pun
dimakamkan yang dihadiri oleh keluarga besar dan tokoh terkenal, baik
dalam maupun
small;">
mancanegara.
sang presiden dimakamkan di Astana Giri Bangun, Karanganyar, Jawa
Tengah, pada 27 Januari 2008 silam. Sang presiden meninggal akibat
kegagalan multi organ di beberapa sisi tubuhnya.
Namun sebelum memakamkannya, pihak
keluarga melakukan upacara ‘Bedah Bumi’ terlebih dahulu. Hal tersebut
bertujuan agar penggalian makam berjalan lancar. Upacara ini pun diawali
dengan penancapan linggis ke tanah sebanyak tiga kali.
Waktu penancapan linggis yang
pertama kali serta kedua kondisi masih aman dan bahkan tidak terlihat
akan terjadi masalah apa-apa. Namun saat penancapan linggis untuk ketiga
kalinya, tiba-tiba saja terdengar keras suara petir di area pemakaman.
Sontak saja para keluarga serta
tokoh terkenal terkejut, dan bahkan ada yang terperanjat. Hal ini juga
diakui oleh Soekirno, seorang juru kunci makam keluarga Soeharto.
” Mendadak terdengar nada ledakan
yang begitu keras bergema diatas kepala kami, bunyinya lebih serupa nada
bom besar meledak diatas cungkup Astana Giribangun ” katanya.