Kisah nyata yang terjadi di Negeri Jiran Malaysia, pernikahan
ini sejatinya bukan keinginan keduanya, melainkan permintaan terakhir
dari sang istri. Nor merupakan ibu dari lima anak, ia mengidap kanker
rahim sejak beberapa tahun lalu.
Diakui oleh sang adik bahwa ini merupakan penyakitketurunan.
Dulu ia juga sempat terserang penyakit mematikan ini namun ia berhasil
sembuh. Tapi sayangnya, sang kakak tidak bisa sembuh bahkan dokter
memvonis usianya sudah tidak lama lagi.
Mengetahui hal tersebut, Nor meminta kepada sang adik untuk merawat kelima anak perempuannya dan menjadi pendamping suaminya.
Sempat
keberatan dengan keputusan sang kakak, karena dia masih berusia 20
tahun, namun akhirnya wanita yang berprofesi sebagai guru ini
mengabulkan permintaan terakhir sang kakak.
Hal
itu dilakukannya juga karena mengingat lagi akan kelima keponakannya
yang masih berusia dini. Anak pertama Nor berusia sembilan tahun, dan si
bungsu baru beberapa bulan.
“Kakak memang menikah diusia yang cukup tua, makanya saat sudah tua anak-anaknya masih sangat kecil,” jelas Karin.
Hingga akhirnya tibalah waktu itu, Karin dan kakak iparnya menikah di rumah sakit dimana kakaknya dirawat.
Suasana ijab kabul pagi itu sangat menyentuh hati. Calon suami Karin mengucapkan ijab kabul di depan istrinya yang sedang koma.
Tak sampai satu jam setelah keduanya dinyatakan sah sebagai suami istri, Nor tutup usia.
Kesedihan
Karin tak berhenti sampai disitu, selang satu tahun dari pernikahan
itu, suaminya yang merupakan tentara angkatan laut itu meninggal dunia
dalam sebuah kecelakaan.
Sampai dua tahun berlalu, Karin belum memikirkan untuk menikah lagi. Dia hanya memikirkan nasib kelima anak tirinya.
Meski
hidup menjanda, Karin mengaku bahwa rejeki yang didapat sangat melimpah
ruah. Bisnis yang ia geluti berjalan dengan lancar, “Mungkin ini berkah merawat anak yatim, semua ini rezeki mereka, saya hanya menimpang saja,” tutur Karin.