Banyak
orang yang tidak menyadari bahwa Al-Qur’an membahas mengenai usia 40
tahun. Hal ini sebagai pertanda bahwa ada hal yang perlu diperhatikan
dengan serius pada pembahasan usia 40 tahun ini. Seperti apa? Silahkan
simak ulasan berikut.
data-ad-client="ca-pub-5489415831471011"
data-ad-slot="8140082288" data-adsbygoogle-status="done"
style="display: inline-block; height: 90px; width: 200px;">
sulit berubah baik pemikiran maupun
perilakunya diatas usia ini. Usia 40 tahun menurut pakar psikologi
adalah usia dimana manusia benar-benar meninggalkan masa mudanya dan
beralih menapaki masa dewasa penuh atau usia paruh baya.
Anda pasti pernah mendengar kata pepatah terkenal yang berbunyi hidup
baru dimulai pada usia 40 tahun. Usia 40 tahun memang unik dan sering
dimaknai berbeda dengan usia lainnya. Misteri tentang usia 40 tahun
semakin menarik untuk disimak. Apalagi semakin canggihnya teknologi dan
semakin majunya penelitian tentang otak manusia, para ahli menemukan hal
yang unik yang terkait dengan usia 40 tahun.
Allah SWT secara khusus dalam firmannya dalam surah Al-Ahqaaf:15
menyebutkan tentang usia 40 tahun dan mengajarkan sebuah doa bagi siapa
yang memasuki usia paruh baya itu. Pertanyaan pun muncul kenapa harus
usia 40 tahun, kenapa bukan 30 tahun atau bukan 50 tahun atau kenapa
bukan usia lainnya. Dan apa yang Allah sebut dalam kitabnya tidak ada
yang sia-sia. Apalagi jika disebut secara khusus, maka pasti ada hikmah
dan pelajaran yang mendalam dibalik itu semua.
Pertanyaan ini semakin mengemuka ketika dapatkan fakta bahwa usia Nabi
Muhammad SAW saat diutus adalah 40 tahun. Tentu ini bukanlah sebuah
kebetulan yang tanpa makna. 40 tahun merupakan suatu fase usia yang
disebut secara khusus dalam Al-Qur’an di Al-Ahqaaf:15 yang artinya
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua
orangtuanya, ibunya yang mengandungnya dengan susah payah dan
melahirkannya dengan susah payah pula. Mengndungnya sampai menyapihnya
adalah tiga puluh bulan. Sehingga apabila Ia dewasa dan umurnya sampai
40 tahun Ia berdoa “ Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat
Engkau yang telah engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku
dan supaya aku dapat berbuat amal yang shaleh yang engkau ridhai:
Berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku.
Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk
orang orang yang berserah diri. “ (QS. Al-Ahqaaf:15)
Jika perhatikan surat diatas makan Allah secara jelas menyebut 40 tahun
dan ada sebuah doa yang Allah ajarkan diusia tersebut. Dan dalam kajian
psikologi dan penelitian tentang otak ditemukan hal istimewa terkait
usia 40 tahun ini.
Istimewanya usia 40 tahun juga diperkuat dengan penemuan ilmiah baru
yang menegaskan bahwa otak manusia mencapai kematangannya pada usia 40
tahun. Penelitian ini mengkonfirmasi kebenaran yang disampaikan dalam
Alqur’an 14 Abad yang lalu.
Hasil penelitian ini adalah hal yang baru bagi dunia sains, karena
sebelumnya banyak ilmuan meyakini bahwa kesempurnaan perkembangan otak
terjadi pada usia 20 tahunan. Keyakinan mereka ini juga diperkuat
dengan berbagai ujicoba yang mereka lakukan. Apa yang mereka yakini
terbantahkan dengan penelitian baru yang tentu saja hasilnya lebih
akurat karena menggunakan peralatan dan metode yang lebih canggih.
Penelitian ini menegaskan bahwa perkembangan otak terus berlangsung
hingga penghujung usia 40 tahunan dari umur manusia. Surat kabar
Telegraf menerbitkan artikel terkait penelitian yang berjudul
“Sebenarnya perkembangan otak tetap berlangsung sampai dipertengahan
umur seseorang”. Artikel tersebut menyebutkan bahwa anda mungkin mengira
bahwa anda akan menjadi sepenuhnya matang dalam berpikir saat anda
berada diusia 21 tahun. Tetapi penelitian terbaru menunjukan bahwa otak
anda tidak berhenti perkembangannya sampai akhir usia 40 tahun.
Usia 40 tahun memang kerap dihubungkan dengan kematangan sesorang dan kemantapan konsep dirinya. Sehingga orang akan cenderung
Biasanya ada reaksi psikologis yang akan mengiringi usia ini. Dan reaksi
yang diambill tergantung pada pemaknaan seseorang terhadap
kehidupannya. Pertama sikap tidak berdaya, putus asa, kecewa pada diri
sendiri dan memandang kehidupan sebagai suatu proses yang sulit
dimengerti dan dilakukan. Kedua merasa terjebak pada rutinitas hidup dan
tenggelam kepada keputusasaan akan tetapi tidak mampu menghadapi
rutinitas itu. Cirinya antara lain, tidak bisa menerima terhadap proses
menua. Misalnya berdandan berlebihan untuk menutupi ketuannya.
Ketiga adalah memilih berkembang dan memandang bahwa setiap bagian
kehidupan ini adalah suatu masa yang kritis untuk tumbuh dan menjadi
dewasa. Maka Ia selalu optimis dan memanfaatkan apa yang dimiliki,
merasa bahwa hidup baru dimulai pada usia 40 tahun.
Di banyak negara dan isntansi usia 40 tahun menjadi persyaratan untuk
menduduki jabatan tertentu yang strategis. Seperti kepala negara,
direktur dan sebagainya. Masyarakat sendiri baru cenderung mengakui
prestasi seseorang secara mantap tatkala orang itu berusia 40 tahun.
Presiden Soekarno menjadi presiden pada usia 44 tahun, Soeharto menjadi
presiden saat 46 tahun, Jhon F Kennedi 44 tahun, Bill Clinten 46 tahun,
Toni Bler menjadi perdana menteri Inggris juga pada usia 44 tahun.
Sementara itu dalam pandangan psikologi barat usia 40 tahun kerap
dikaitkan dengan puber kedua. Yaitu timbulnya sebuah gejolak baru dan
pencarian jati diri. Hal yang mencolok pada puber kedua ini adalah
penampilannya yang berbeda dari sebelumnya. Bagi para pria menjadi
sangat memperhatikan penampilan, menjadi lebih rapi dan nechis.Tingkah
laku pun mengalami perubahan, menjadi orang yang cari perhatian dan
tebar pesona terhadap lawan jenis. Dan celakanya, pandangan ini
seolah-olah menjadi pembenaran untuk berperilaku nakal.
Islam mendang usia 40 tahun sebagai usia yang sangat cukup untuk
mencapai kecerdasan eksistensial. Dimana seseorang sudah sangat memahami
keberadaanya sebagai makhluk Allah di muka bumi. Di usia ini seseorang
seharusnya tidak lagi berpikir tentang dunia, tetapi jauh berpikir
tentang nasibnya kelak di akhirat. tentu tidak saja tentang dirinya
sendiri, tetapi juga tentang anak istrinya. Ibarat waktu, orang yang
memasuki umur 40 tahun seperti memasuki waktu Ashar atau senja. tak lama
lagi magrib menjelang.
Pada usia tersebut manusia sudah harus waspada, mawas diri terhadap
aktivitas beribadahnya kepada Allah. Ia ditekankan untuk meingkatkan
atau setidak-tidaknya mempertahankan amal kebajikan yang telah
dibiasankannya pada usia sebelumnya. Tidak justru tua-tua keladi, makin
tua dosanya makin menjadi. Sungguh surah Al-Ahqaaf tersebut adalah
petunjuk paling benar dan patut diikuti pada usia 40 tahun. Usia yang
disebut sebagai usia kematangan manusia dalam berbagai aspek, matang
spiritual, matang intelektual, matang emosional, dan matang sosial.
Kematangan pribadi manusia itulah yang kemudia melahirkan kesadaran dan
kecenderungan yang benar sebagaimana yang diisyaratkan di dalam ayat
Al-Ahqaaf tersebut.
Pertama adalah kesadaran untuk selalu bersyukur. 40 tahun sudah Allah
sudah memberikan kehidupan, suka cita telah banyak Ia rasakan pahit dan
getir kehidupan juga sudah cukup dirasa, untuk menjadi pelajaran. Pada
saat itulah manusia seharusnya mulai sadar betapa besar karunia Allah
yang dianugerahkan kepadanya baik langsung kepada dirinya, maupun
kepada orang tuanya. Sadar betapa waktu sepertiga hayat yang tersisa
tidak cukup untuk menebus dosa-dosanya. Bersukur kepada Allah utamanya
adalah menunaikan ibadah shalat lima waktu sehari semalan.
Usia 40 tahun sudah seharusnya menata ulang perjalan hidup ini.
Menyadakan kembali eksistensi kita sebagai hamba Allah yang mengabdi
kepadanya. Kembali menatap jalan yang membimbing kita menatap jalan dan
ridha-Nya. Bagi yang mencari nafkah dengan cara bathil, pilihlah yang
baik, menikahlah dengan cara halal sesuai aturan, dekatkan diri
dankeluarga kepada Allah, jauhi perbuatan haram dan sesat yang
difatwakan oleh pemerintah. Sudah 40 tahun, apakah belum tiba juga
masanya, Perjalanan yang sedikit tersisa ini harus dijalankan pada arah
dan alurnya yang benar.