Sebelum terjadi
kiamat yang maha dahsyat, Allah mengirim ratusan tanda kecil agar
manusia memahami apa yang harus dilakukannya. Tanda-tanda tersebut
semakin hari semakin banyak terbukti. Mulai dari becana gempa bumi,
gunung meletus, banjir dan masalah kemanusiaan lainnya.
Para ulama
mengatakan bahwa setelah ratusan tanda kecil akan ada sepuluh tanda
besar yang mengguncang bumi. Tanda besar yang pertama adalah
munculnya Dajjal. Namun sebelum itu, akan ada penghubung antara tanda
kecil dan tanda besar yaitu kemunculan pemimpin Islam, Imam Mahdi.
Kedatangan Imam
Mahdi akan membawa kesejahteraan bagi umat Islam. Ia memimpin umat
untuk keluar dari kesewenang-wenangan yang terjadi dan menghantarkan
Islam menjadi agama yang paling tegak di muka bumi ini. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR abu Dawud 9435)
Imam Mahdi
disebut-sebut akan menjadi pemimpin umat untuk memerangi pemimpin dzalim
di seluruh dunia dan Allah mengizinkan kemenangan di setiap usahanya.
Kedatangan Imam Mahdi pun memiliki pertanda sendiri. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menggambarkan bahwa datangnya Imam Mahdi ditandai oleh dua hal.
“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad)
Selain itu, ada hadits yang menjelaskan lebih jelas mengenai tanda-tanda dari kemunculan Imam Mahdi.
“Akan terjadi perselisihan setelah wafatnya seorang pemimpin, maka keluarlah seorang lelaki dari penduduk Madinah mencari perlindungan ke Mekkah, lalu datanglah kepada lelaki ini beberapa orang dari penduduk Mekkah, lalu mereka membai’at Imam Mahdi secara paksa, maka ia dibai’at di antara Rukun dengan Maqam Ibrahim (di depan Ka’bah). Kemudian diutuslah sepasukan manusia dari penduduk Syam, maka mereka dibenamkan di sebuah daerah bernama Al-Baida yang berada di antara Mekkah dan Madinah.” (HR Abu Dawud)
Kejadian
tersebut, semakin jelas terlihat saat ini. Banyak sekali daerah Islam
yang mengalami peperangan yang berkepanjangan. Korban muslim terus
berjatuhan namun dunia seperti tak ingin ambil pusing.
Saat Imam Mahdi
muncul dan dibai’at didepan Ka’bah, Rasulullah berpesan kepada umatnya
untuk mengikutinya apapun yang terjadi. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Ketika kalian melihatnya (kehadiran Imam Mahdi), maka berbai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Abu Dawud)