Berdakwah - Dalam kehidupan bermasyarakat kita
sering melakukan kegiatan meminta. Baik itu meminta pertolongan berupa jasa, waktu, uang, benda dan lain sebagainya. Aktivitas ini menjadi salah satu bagian dari kehidupan sosial yang susah untuk kita hindari.
Namun tahu kah anda bahwa ternyata Agama Islam melarang keras umatnya untuk meminta? Agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW ini menyarankan umatnya untuk terlebih dahulu berusaha untuk mendapatkan apa yang diinginkan, sebelum akhirnya meminta kepada orang lain.
Terlebih
meminta dengan cara memaksa, sehingga yang dimintai tidak bisa
menolaknya. Padahal bisa saja mereka memiliki urusan lain, atau sedang
tidak memiliki hal-hal yang dibutuhkan tersebut. Tidak hanya itu, orang
yang gemar meminta dengan memaksa juga akan mengalami akibat ini di
akhirat nanti. Seperti apa? Berikut ulasannya.
Dalam kehidupan sehari-hari kita memang tidak bisa terlepas dari bantuan orang lain. Sebagai makhluk sosial, sudah menjadi sebuah kewajiban jika harus memberikan bantuan kepada sesamanya. Namun kebiasaan ini sebaiknya kita hindari.Karena belum tentu seseorang bisa tulus membantu, mereka juga memiliki pekerjaan lain yang bisa saja terhambat karena permintaan kita. Atau, mereka sedang tidak memiliki apa yang sedang kita minta tersebut.
Agama Islam memberikan perhatian lebih terhadap perihal yang satu ini. Meski mendapatkan pahala berlimpah bagi orang yang ikhlas menolong, namun yang meminta tolong diharapkan untuk berpikir ulang. Nabi Muhammad SAW melarang umatnya meminta-minta, meski hanya satu batang kayu siwak saja.
Ibnu Abbas ra. mengungkapkan, Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya. “Cukupkanlah dirimu dari meminta-minta kepada orang lain,
sering melakukan kegiatan meminta. Baik itu meminta pertolongan berupa jasa, waktu, uang, benda dan lain sebagainya. Aktivitas ini menjadi salah satu bagian dari kehidupan sosial yang susah untuk kita hindari.
Namun tahu kah anda bahwa ternyata Agama Islam melarang keras umatnya untuk meminta? Agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW ini menyarankan umatnya untuk terlebih dahulu berusaha untuk mendapatkan apa yang diinginkan, sebelum akhirnya meminta kepada orang lain.
Sumber: Infoyunik.com |
Dalam kehidupan sehari-hari kita memang tidak bisa terlepas dari bantuan orang lain. Sebagai makhluk sosial, sudah menjadi sebuah kewajiban jika harus memberikan bantuan kepada sesamanya. Namun kebiasaan ini sebaiknya kita hindari.Karena belum tentu seseorang bisa tulus membantu, mereka juga memiliki pekerjaan lain yang bisa saja terhambat karena permintaan kita. Atau, mereka sedang tidak memiliki apa yang sedang kita minta tersebut.
Agama Islam memberikan perhatian lebih terhadap perihal yang satu ini. Meski mendapatkan pahala berlimpah bagi orang yang ikhlas menolong, namun yang meminta tolong diharapkan untuk berpikir ulang. Nabi Muhammad SAW melarang umatnya meminta-minta, meski hanya satu batang kayu siwak saja.
Ibnu Abbas ra. mengungkapkan, Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya. “Cukupkanlah dirimu dari meminta-minta kepada orang lain,
walaupun sebatang kayu siwak (Kayu untuk menyikat gigi)” (HR Tabrani dan Bazaar).
Lantas bagaimana kita saat ini? Dengan mudah minta traktir teman, padahal belum tentu mereka sedang memiliki uang. Minta diantar ke suatu tempat, padahal bisa saja orang tersebut sedang memiliki urusan lain. Nasib baik jika mereka bisa dengan ikhlas memberi dan menolong dengan ikhlas.
Namun bagaimana jika apa yang kita lakukan justru membebani dan merepotkan? Terkadang sikap dalam meminta tolong dengan memaksa inilah yang membuat orang lain tidak ikhlas. Ternyata hal ini juga mendapat perhatian serius dari Nabi SAW.
Jabir ra. menyatakan, Nabi Muhammad SAW bersabda “Seseorang yang datang kepadaku meminta sesuatu, dan setelah aku beri Ia pergi, maka yang dibawanya pulang itu hanya api neraka ” (hr Ibnu Hibban).
Jika seseorang datang meminta (berbagai aspek) lalu yang memberi merasa terpaksa atau tidak ikhlas berarti yang mereka terima adalah api neraka. Banyak kita jumpai atau bahkan diri kita sendiri meminta kepada seseorang dengan terpaksa. Terkabulnya permintaan kita kepada orang tersebut mungkin dianggap sebuah prestasi persusif yang bagus. Namun pada kenyataannya, apa yang kita terima adalah api neraka, yang dirasakan diakhirat kelak. Artinya semakin banyak kita memaksa untuk meminta sesuatu, semakin besar pula potensi api neraka yang akan diterima.
Ibnu Abbas ra mengatakan Nabi Muhammad SAW bersabda “Barang siapa meminta sesuatu kepada orang lain, padahal Ia tidak dalam keadaan terjepit oleh suatu musibah pada dirinya atau keluarganya, maka kelak pada hari kiamat Ia datang dengan wajah tanpa daging sedikitpun” (HR. Baihaqi)
Memang tidak ada salahnya meminta dan tidak salah pula membantu orang-orang yang meminta. Namun jangan bersandar dan berharap kepadanya saja. Karena Nabi Muhammad SAW memerintahkan untuk tidak berharap kepada orang lain.
Said bin Abi Waqqosh ra. mengisahkan, telah datang sesorang menemui Nabi Muhammad SAW “Ya Rasulullah, berilah aku wasiat dengan singkat.”
Nabi SAW kemudian bersabda “Jauhkanlah dirimu dari mengharap sesuatu dari orang lain” (HR Hakim dan disahkan oleh Baihaqi)
Namun, bukan berarti kita berhenti menolong orang lain yang meminta kepada kita. Karena sejatinya memberi lebih baik dibanding meminta, layaknya tangan di atas akan lebih baik dibanding tangan di bawah. Jika ikhlas lakukanlah, jika membebani katakanlah, namun jika tidak ikhlas namun tidak kuasa mengatakan, lakukan saja, semoga Allah membalas kebaikan kita. Sehingga perlahan, kita akan selalu ikhlas membantu orang lain.
Bagi yang suka meminta, hentikanlah. Terlebih dengan acara memaksa. Karena dengan meyusahkan orang lain di waktu kini, maka Allah SWT akan menyusahkan kita di akhirat nanti.
Sumber: Infoyunik.com
Lantas bagaimana kita saat ini? Dengan mudah minta traktir teman, padahal belum tentu mereka sedang memiliki uang. Minta diantar ke suatu tempat, padahal bisa saja orang tersebut sedang memiliki urusan lain. Nasib baik jika mereka bisa dengan ikhlas memberi dan menolong dengan ikhlas.
Namun bagaimana jika apa yang kita lakukan justru membebani dan merepotkan? Terkadang sikap dalam meminta tolong dengan memaksa inilah yang membuat orang lain tidak ikhlas. Ternyata hal ini juga mendapat perhatian serius dari Nabi SAW.
Jabir ra. menyatakan, Nabi Muhammad SAW bersabda “Seseorang yang datang kepadaku meminta sesuatu, dan setelah aku beri Ia pergi, maka yang dibawanya pulang itu hanya api neraka ” (hr Ibnu Hibban).
Jika seseorang datang meminta (berbagai aspek) lalu yang memberi merasa terpaksa atau tidak ikhlas berarti yang mereka terima adalah api neraka. Banyak kita jumpai atau bahkan diri kita sendiri meminta kepada seseorang dengan terpaksa. Terkabulnya permintaan kita kepada orang tersebut mungkin dianggap sebuah prestasi persusif yang bagus. Namun pada kenyataannya, apa yang kita terima adalah api neraka, yang dirasakan diakhirat kelak. Artinya semakin banyak kita memaksa untuk meminta sesuatu, semakin besar pula potensi api neraka yang akan diterima.
Ibnu Abbas ra mengatakan Nabi Muhammad SAW bersabda “Barang siapa meminta sesuatu kepada orang lain, padahal Ia tidak dalam keadaan terjepit oleh suatu musibah pada dirinya atau keluarganya, maka kelak pada hari kiamat Ia datang dengan wajah tanpa daging sedikitpun” (HR. Baihaqi)
Memang tidak ada salahnya meminta dan tidak salah pula membantu orang-orang yang meminta. Namun jangan bersandar dan berharap kepadanya saja. Karena Nabi Muhammad SAW memerintahkan untuk tidak berharap kepada orang lain.
Said bin Abi Waqqosh ra. mengisahkan, telah datang sesorang menemui Nabi Muhammad SAW “Ya Rasulullah, berilah aku wasiat dengan singkat.”
Nabi SAW kemudian bersabda “Jauhkanlah dirimu dari mengharap sesuatu dari orang lain” (HR Hakim dan disahkan oleh Baihaqi)
Namun, bukan berarti kita berhenti menolong orang lain yang meminta kepada kita. Karena sejatinya memberi lebih baik dibanding meminta, layaknya tangan di atas akan lebih baik dibanding tangan di bawah. Jika ikhlas lakukanlah, jika membebani katakanlah, namun jika tidak ikhlas namun tidak kuasa mengatakan, lakukan saja, semoga Allah membalas kebaikan kita. Sehingga perlahan, kita akan selalu ikhlas membantu orang lain.
Bagi yang suka meminta, hentikanlah. Terlebih dengan acara memaksa. Karena dengan meyusahkan orang lain di waktu kini, maka Allah SWT akan menyusahkan kita di akhirat nanti.
Sumber: Infoyunik.com