Allah Memerintahkan Muslimah Untuk BerHijab Itu Setelah Baligh, Bukan Setelah Baik






Nggak ada ceritanya, Allah memerintahkan berhijab setelah hati dan perilaku jadi baik, justru dengan adanya berhijab, Allah ingin memperbaiki sekaligus menjaga hamba-hambaNya jadi nggak ada alasan "memperbaiki hati dulu baru nanti berhijab"
Ya memang, berhijab harus ada kemantapan hati,tapi jika perintah itu turun langsung dari Allah yang maha menguasai segalanya, pantaskah kita tolak?
Kebanyakan kita menuruti nafsu dan bisikan2 syaiton..
"Eh nanti dulu deh, aku kan masih sekolah. Ngga mungkin pakai kerudung gede banget, atau nanti dululah belum siap, takut ngga bisa istiqomah"
Dear, perlu adanya pemaksaan dari diri sendiri walaupun hati belum yakin mampu mempertahankan, karena hanyalah Allah yang berkuasa membolak balikkan hati
Beberapa ayat Al-Qur’an tentang perintah berjilbab (menutup aurat) adalah sbb:
QS. Al-A’raf: 26, “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.”

QS. Al-Ahzab: 59, “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istri, anak-anak perempuan dan istri-istri orang Mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali, oleh sebab itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha Penyayang.”

QS. AL-Ahzab: 33, “Dan hendaklah engkau tetap di rumahmu dan janganlah berhias serta bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah dulu.”

QS. An-Nuur: 31, “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”